Jumat, September 05, 2008

Belajar Membuat Peta Gua dengan Program Walls

Tutorial ini terlalu singkat untuk dapat memahami apa saja yang dapat dilakukan oleh Walls dalam membantu pekerjaan surveyor gua. Namun, jika kita melakukan survai gua seperti yang biasa kita lakukan, saya kira tutorial ini sudah cukup untuk membantu kita memproduksi center line peta gua, dinding kiri dan kanan (secara kasar), dan peta tiga dimensinya. Mengenai usaha me-make up peta agar “indah” untuk ditampilkan, masih butuh pekerjaan dan software tambahan

1. Bukalah Program Walls v2

Kebetulan versi ini-lah yang aku punya.dan sudah ada versi yang lebih baru.

2. Klik File-New Project

Menempatkan proyek baru

Karena akan langsung diminta untuk menyimpan file proyek, maka buatlah folder baru di My Document atau direktori manapun, dan dengan nama apa saja terserah, dalam contoh di atas adalah folder Belajar. Lalu beri nama gua contoh tersebut, misalnya Gua Contoh. Lalu tekan Save.

3. Properties

Muncul tampilan dialog box yang meminta masukan property proyek baru kita. Beri judul proyek kita di bagian Title. Dan beri nama proyek kita pada text box Names,jangan lebih dari 8 karakter, karena akan ditolak!

4. Pilihan pengaturan untuk kompilasi (Compile options).

Yang dimaksud dengan kompilasi adalah, bahwa setelah memasukkan data mentah, proses dimana data tersebut akan diolah dan ditampilkan. Bagaimana pengolahan dan tampilannya, diatur dalam option ini.

Default view after compilation: tampilan peta gua setelah kompilasi, dapat ditampilkan sesuai dengan keinginan kita. Apakah memilih North or East (Utara atau Timur) sebagai kiblat, atau pilih yang lainnya.

5. Referensi Geografi

Dialog box diatas menawarkan apakah kita memilih, memasukkan dalam perhitungan atau tidak, penyimpangan (deklinasi) sudut horisontal berdasarkan waktu dan letak survai dilakukan. Jika tidak, maka centang saja Unspecified. (Seperti diketahui, bahwa magnetik bumi mengalami perubahan tiap waktu berdsar lokasi di permukaan bumi).

Jika ingin hasil perhitungannya nanti berdasarkan referensi geografis, maka klik saja Change. Maka akan muncul dialog box yang berisi masukan data untuk koordinat (UTM dan Lat-Long), lintang-bujur dan zona, format koordinat (derajat, derajat-menit, derajat-menit-detik), MAP datum, tahun-bulan-tanggal. Cara ngisinya?? Pikir dhewe!

Namun, kita tidak perlu melakukannya apabila dalam data kita nanti kita masukkan tanggal survai dan koordinat titik ikatnya, dengan format tertentu sesuai dengan petunjuknya (directive). Baca lebih lanjut directive #Date. Maka nanti secara otomatis, Walls akan menghitung sendiri.

Klik OK pada dialog box Properties. Maka akan muncul sebuah window tempat pohon proyek yang baru terisi satu icon saja. Icon root.

6. Project

Sebuah proyek dapat terdiri dari beberapa buku (Book). Sebuah book juga terdiri dari beberapa file survey. Di bawah ini adalah contoh proyek yang masih belum memiliki buku dan file survai.

Contoh sebuah Proyek yang komplek. Terdapat beberapa book dibawah Root, dan ada sebuah book yang di bawahnya terdapat book dan file survai.

Untuk membuat item baru (baik itu buku atau file survai) klik New Item. Lalu akan muncul dialog berikut ini.

7.New Item

Sebagai contoh kita masukkan dulu sebuah file survai seperti berikut ini. Dan isilah judul dan namanya.

8. File survai

Sebuah file survai yang masih kosong belum terisi data, akan berwarna putih. Seperti contoh dibawah ini.

Untuk mengisinya, double clik pada icon file survainya, contoh di atas adalah Lorong Utama. Maka akan muncul sebuah window baru yang kosong, siap untuk kita isi dengan data mentah.

9. Window tempat isian file survai yang masih kosong

10. Format pengisian data survai ke dalam form Walls.

Cukup tekan Enter untuk membuat kolom baru jika kita selesai memasukkan data di salah satu kolom. Untuk berpindah baris, tekan Enter dua kali atau Ctrl-Enter.

Urutan masukan data default-nya adalah sbb:



Stasiun From|Stasiun To|Jarak|Kompas|Clino|

Perhatikan, bahwa program Walls menggunakan tanda titik (.) sebagai tanda koma (,). Misalkan, jarak dinding kanan stasiun 1 adalah satu setengah meter, maka masukkan 1.5, bukan 1,5. Tanda baca koma dipergunakan untuk memisahkan data pengukuran.

Pelajari lebih lanjut tentang Format Data Survai di Help-nya. Format of Survey Data.

Oleh Walls, data dinding kiri, dinding kanan, dan tinggi atap adalah milik stasiun 0 dan tegak lurus dengan garis survai (vektor).

Untuk masukan data mentah dengan format dan urutan yang berbeda, baca lebih lanjut tentang directive #Units.

Jenis survai yang dikenal Walls

Walls mengenal ada dua bentuk survai yang bisa diolah. Yaitu survai menggunakan Compass dan Tape (CT) dan survai menggunakan sistem Rectangular sumbu X dan Y (RECT) atau mungkin dikenal dengan Plan Table. (Eh tulisannya bener enggak?)

Lebih lanjut baca directive #Units RECT

Tinggi Instrumen dan Tinggi Target

Sebenarnya, sebelum kolom untuk dinding kiri-kanan-atap-lantai (Left Ruight Up Down-LRUD) ada dua kolom lagi ketiga dan keempat, yaitu untuk tinggi stasiun dan tinggi target. Jadi jika ada angka-angka di kolom setelah kolom untuk pembacaan clino dan sebelum angka LRUD, maka angka itu dianggap sebagai tinggi stasiun dan kemudian tinggi target dari lantai.

Namun pembuat Walls, menganjurkan agar survai dengan melakukan pengukuran Instrumen ke Target (IT) ini sebisa mungkin dihindari. Diskusi lebih lanjut tentang isu ini baca Help-Height Measurement Pitfalls.

Jika kebiasaan dalam pemetaan menggunakan tinggi stasiun dan tinggi target yang sama tinggi, maka kondisi itu dapat dihindari.

Pitch

Jika ada sebuah kolom yang ditinggalkan tidak diisi, misalkan kolom kompas tidak dibaca karena antar stasiun adalah sebuah pitch, maka pada kolom kompas berikan dua tanda minus (--).

Auto Sequencing Initial

Penamanaan stasiun sungguh bebas, sehingga kita bisa menamakan dengan menambahkan awalan apa saja untuk memudahkan kita mengetahui bahwa sebuah stasiun merupakan bagian lorong tertentu. Misalkan bagian lorong fosil, kita bisa menambahkan awalan nama stasiun dengan kata fsl. Kita dimudahkan dengan sebuah fasilitas auto sequencing initial yang disediakan Walls. Dengan fasilitas ini kita tidak perlu berkali-kali mengetikkan fsl, bahkan tidak perlu menambahkan angka sesuai dengan urutannya. Bila kita mengetikkan fsl1 dan fsl2 di baris satu, maka baris berikutnya akan secara otomatis terketikkan fsl2 dan fsl3.

Fasilitas ini bisa kita matikan dengan klik Option-Text Editor-Survey Files. Lalu muncul dialog box, dimana kita bisa menghapus centang pada label Auto Sequencing Initial. Atau dari toolbar yang bergambar

Namun fasilitas ini tidak akan terjadi jika kita menggunakan Ctrl-Enter untuk membuat baris baru. Dapat terjadi Auto Sequencing ini dengan dua kali Enter.

11. Compile data survai

Setelah semua data survai kita masukkan, kita bisa mulai memerintahkan Walls untuk memprosesnya, klik Compile.

Lalu akan muncul tampilan berikut ini.

12. Review peta gua

Dalam halaman review Map berikut ini kita dapat memeriksa dan menambahkan beberapa hal untuk kepentingan tampilan peta kita nanti.

Peta yang di Preview diatas adalah tampak atas (Plan). Kita juga bisa menampilkan preview-nya dalam Projected Elevation dengan klik tombol Profile. Kita bisa memutar peta tampak atas dengan menekan button yang berlambang putaran

13. Menampilkan Peta

Plan Section (Peta Tampak Atas)

Dari Review diatas, klik Display untuk menampilkan peta, maka muncullah Window baru yang menampilkan peta secara kasar, seperti berikut ini.

Klik kanan untuk memunculkan pop-up yang menampilkan beberapa opsi seperti contoh diatas.

· Measure Distances: menampilkan sebuah penggaris yang bisa kita pergunakan untuk mengukur jarak antar titik di window tersebut.

· Show Elevetion: menampilkan elevasi masing-masing stasiun

· Show Names: menampilkan nama stasiun sesuai dengan yang kita masukkan ke window isian data survai

· Show Prefix Names: jika kita menggunakan directive #Prefix maka nama prefix atau awalan akan muncul

· Show Markers: menampilkan tanda plus di tiap stasiun. Tanda ini bisa kita ubah sesuai dg keinginan kita dg mengganti di Flag Symbols.

· Show Flag: menampilkan simbol flag di stasiun yang sudah kita tetapkan sebelumnya dengan directive #Flag.

· Show Notes: menampilkan catatan-catatan hasil dari directive #Notes

· Show Passages: menampilkan lorong yang “kaku” sesuai dengan LRUD

· Show vectors: menampilkan garis vektor antar stasiun.

Warna dari: background, garis survai (vektor), lorong, teks nama stasiun, note, dan flag, bisa diatur di page segment seperti nomr 11 berikut ini.

Projected Elevation (Peta Tampak Samping Proyeksi)

Jika pada review no 10 tadi kita pilih klik Profile, maka display akan menampilkan peta tampak samping yang diproyeksikan (Projected Eleveation).

Kita bisa memilih sudut proyeksi yang diambil menggunakan button bergambar putaran tadi.

14. Segment

Klik Segments untuk memilih warna:Notes, Label, Marker stasiun, Background, dan lantai lorong (Passage Floors), flag symbol dll. Untuk memeriksa hasil perubahan warna sesuai yang kita pilih, klik Display.

Tampilan peta diatas ini adalah setelah mengalami perubahan warna yang dapat diatur di Page Segment.

Lihat di bagian Segement-Branch Totals, disitu terbaca ada 5 vektor yang berarti ada 5 lengan survai dan panjangnya adalah 33 meter.

Klik tombol Reports untuk menampilkan dialog Adjusted Total seperti dibawah ini.

15. Adjusted Total

Dari dialog box Adjusted Total, kita dapat memproduksi tiga buah laporan yaitu:

a. Shapefile yang nanti akan dapat dipergunakan dalam software buatan ESRI (ArcView) à klik tombol Shapefile,

b. Tiga dimensi. File VRML (virtual reality modelling language) yang menampilkan garis survai secara tiga dimensi à klik tombol Walls 3D,

c. Daftar koordinat dari masing-masing stasiun hasil olahan Walls.

klik tombol Coordinates

Sementara ini, kita coba mengekspor ke tiga dimensi dulu saja. Kita klik dulu saja button Walls 3D. mak.. klik!

16. Mengekspor ke file Walls3D

muncul dialog box berikut ini

Klik saja Export maka akan muncul window baru, Walls3D Viewer, yang menampilkan garis survai secara tiga dimensi.

17. Window Walls3D Viewer

Viewer dapat menampilkan peta secara tiga dimensi hanya center line-nya saja. Penampakan secara langsung-nya adalah tampak atas (plan), pergunakan kombinasi pada keyboard dan mouse untuk berbagai manuver dan perbesaran. Lihat teks paling bawah untuk melihat perintahnya.

Klik kiri untuk drag. Klik kanan untuk Zoom, Klik dua-duanya untuk memutarkan (rotasi).

18. Peta Gua SVG (Scalable Vector Graphics)

Peta gua yang kita buat dapat dieskpor ke sebuah file yang bertipe SVG, yang akan bisa diolah dengan beberapa software sehingga akhirnya akan menghasilkan sebuah peta tampak atas yang tidak kaku seperti display asli Walls. Software yang dapat dipergunakan untuk me-make up tersebut misalnya adalah Adobe Illustrator 10.

Untuk mengeksport peta gua kedalam format SVG, tampilkan review dulu. Lalu klik tombol untuk mengeksport ke SVG di pojok kanan atas. Tombol ke dua dari kanan.

lalu akan muncul dialog box di bawah ini:

Tekan OK untuk langsung menampilkan peta gua dalam format SVG oleh SVG Viewer.

Jika ingin me-make up peta sehingga tampilannya lebih bagus lagi (seperti dalam contoh Peta Kaua North Maze), lebih lanjut baca di Help-Importing and Exporting Maps as SVG.

19. Walls2d Viewer

Berikut ini adalah window yang menampilkan peta gua dalam format SVG. Kita lihat bahwa beberapa hal dalam peta gua tersebut dapat ditampilkan atau disembunyikan. Dengan menge-klik toolbar yang disediakan.

Namun, kita lihat bahwa toolbar untuk Walls dan Detail masih dalam keadaan disable. Artinye peta gua kita tidak memiliki layer walls (dinding) dan detail di lorong. Kita bisa melakukannya dengan proses tambahan seperti yang diterangkan diatas.

Lihat teks pada bagian bawah window. Itu adalah petunjuk bagi kita jika ingin zoom in atau zoom out, dan untuk menggeser (pan) peta.

20. Contoh poligon tertutup (loop)

Misalkan kita akan menambah sebuah lorong yang merupakan poligon tertutup, dan kita memisahkan data-nya dari data lorong sebelumnya (Lorong Utama) tapi masih merupakan satu sistem. Tambahkan satu item dengan klik New Item

sehingga akan muncul dialog box

Beri nama Poligon pada text box Title, dan loop untuk Name. Klik OK Lalu muncul tampilan berikut

Double klik pada item Poligon dan mulai masukkan data poligon di box data.

Lalu klik pada buku dan klik compile, sehingga muncul Review berikut ini.

Perhatikan, Page Traverse sudah ter-hilight, tadinya tidak (di Nomor 10). Ini menandakan bahwa sudah terdapat sebuah poligon/ loop atau kadang orang-2 sana menyebut traverse. Jika kita klik pada page tersebut, kita akan mendapatkan informasi ttg poligon/ loop/ traverse tersebut.

Mulai dari vektor orisinil-nya, koreksinya, hingga penutup X,Y,beda tinggi (East-North-Up-ENU Closure).

Agar tampilan peta di 3D dan SVG-nya diupdate sesuai dengan perubahan yang terjadi pada masukan data, maka perlu mengulangi proses eksport ke file VRML dan SVG seperti sebelumnya.


21. Informasi Geometri

Informasi ttg seluruh survai kita, dapat dilihat pada page Geometry.

22. Detach/ Attach

Detach adalah untuk melepaskan salah satu file survai dari seluruh sistem survai. Jika Lorong Poligon di-detach, maka ketika Root (gambar buku) di-compile, dia tidak akan disertakan dalam sistem.

Untuk mengikutkan dalam sistem atach, maka klik pada file survai Poligon, dan klik tombol Attcah.

DIRECTIVE

1. Directive #Units

Secara umum directive ini memberi tahu Walls bagaimana cara mengeinterpretasikan data. Sekalipun banyak sekali option yang berbeda yang dapat disertakan dalam directive ini, namun anda dapat meminimalkan dengan menerima semua defaultnya.

Survai Compass dan Tape (CT)

DAV adalah urutan memasukkan data Distance Azimuth dan Vertical. Jadi kita memasukkan data mentah sesuai dengan urutan jarak-kompas-clino. Kita bisa memasukkan dengan urutan sesuai dengan keinginan dan kebiasaan kita.

LRUD Left-Right-Down-Up yaitu dinding kiri-kanan-atap-dan lantai. Formatnya adalah .

Jarak ke dinding kiri atau kanan, oleh Walls dianggap tegak lurus terhadap garis survai (vektor) antar stasiun. Contoh diatas, LRUD dianggap milik stasiun asal (From), jika terbiasa dengan pencatatan LRUD adalah miliki stasiun target (To), maka tuliskan keterangan Directive #Units LRUD=T.

Contoh diatas adalah default. Kita tidak perlu memasukkan directive jika kita melakukan survai dengan metode dan satuan pengukuran sesuai dengan default.

ika ingin melakukan perubahan urutan, perubahan satuan jarak, perubahan metode survai, memasukkan deklinasi berdasar referensi geografis, perubaha LRUD, silakan baca lebih lanjut tentang directive #Units.

Misalkan pengukuran dalam satuan meter, dengan urutan jarak (Distance), Kompas (Azimuth), dan Clino (Vertical) dan deklinasi 6.6 derajat maka lengkapnya ditulis sbb:

#Units Meters Order=DAV Decl=6.5

atau dibawah ini sudah cukup

#Units Decl=6.5

kecuali kalau ada suatu perubahan, kita dapat menetapkannya di directive ini. Baca lebih lanjut di Help- Format of Survey Data- Format of Survey Data- Overriding Default Units with Special Formats.

Jika kita menggunakan semua default-nya, maka kita perlu tidak terlalu banyak menulis directive #Units ini. Seperti yang dilakukan ASC selama ini sudah sesuai dengan default-nya. Misalkan survai kita, seperti biasa: menggunakan satuan meter, urutan masukan data jarak-kompas-clino (DAV), pengukuran dinding kiri-kanan di stasiun asal (LRUD=F), mustinya tertulis:

#Units Meters Order=DAV LRUD=F

kita dapat menghilangkan direktive unit seluruhnya. Kita bisa saja langsung menuliskan data kita TANPA rangkaian directive #Units seperti diatas.

Directive #Units RECT

Order=ENU atau NEU, dipilih tergantung keinginan, ENU adalah East North Up, yang berarti adalah East sebagai sumbu X, North sumbu Y, dan Up adalah beda tinggi. Urutannya defaultnya ENU.

2. Directive #Date

Formatnya adalah: #DATE yyyy-mm-dd

Dimana yyyy adalah tahun, mm adalah bulan, dd adalah tanggal survai.

Directive ini akan membuat Walls memproses data mentah dengan memasukkan deklinasi kompas sesuai dengan tanggal saat survai dilakukan.

Directive #Note

Kita pergunakan jika kita ingin memberikan sebuah catatan penting pada salah satu stasiun. Misalkan kita memberikan catatan bahwa di stasiun 10 terdapat komunitas udang bongkok. Formatnya adalah sbb.

#Note 10 Udang bongkok

Nanti dalam tampilan peta, akan dapat ditampilkan bahwa tepat pada stasiun 10 ada tulisan Udang bongkok.

3. Directive #Flag

Dengan directive ini kita bisa membuat bahwa sebuah stasiun akan memiliki simbol tertentu sesuai dengan yang ditetapkan dalam pengaturan nanti. Misalkan stasiun 6 adalah Picth maka formatnya adalah:

#Flag 6 /Pitch

Nanti dalam tampilan peta, dapat ditampilkan bahwa tepat pada stasiun 6 akan ada simbol Pitch. Namun simbol tersebut hanya terbatas pada yang sudah disediakan oleh Walls.

Lihat dalam Review Segment nomor 12. Klik pada tombol Flag, lalu muncul dialog box sbb

Kita bisa memilih simbol, untuk Pitch misalnya segitiga, maka klik PITCH(1) di bawah Flag Names and Station Counts, dan pilih bentuk serta warnanya di bagian kanan.

4. Directive #Fix

Directive ini dilibatkan untuk menunjukkan kepada Walls, bahwa salah satu stasiun memiliki sebuah koordinat global, baik yang ditemukan berdasarkan GPS ataupun dari peta. Koordinatnya dapat dalam bentuk derajat-menit-detik dan elevasi, derajat-menit dan elevasi, derajat dan elevasi. Dapat pula dalam bentuk UTM. Berikut ini contoh-contoh formatnya dalam beberapa kemungkinan bentuk:

#FIX A1 W97:43:52.5 N31:16:45 323f /Entrance ;dms dg elevasi ft

#FIX A2 W97:43.875 N31:16.75 323f ;dm

#FIX A3 W97.73125 N31.2791667 323f ;d

#FIX A4 620775.38 3461050.67 98.45 ;UTM

#Units feet order=NE

#FIX A5 3461050.67m 620775.38m 323 ;m suffix overrides ft units.

Perhatikan bahwa latitudes dan longitudes ditentukan dengan huruf awal: N atau S untuk latitudes dan E atau W untuk longitudes.

Mengenai datum yang dipergunakan, kita harus menyesuaikan dengan sumber informasi koordinat kita, jika menggunakan GPS, cari tahu dalam GPS tersebut map datum yang dipergunakan. Begitu pula apabila koordinat kita peroleh dari peta, map datum apa yang dipergunakan.

Kemudian kita atur Properties data survai kita, Klik Properties- Geographical Reference- Change.

Lalu aturlah dari dialog box berikut ini:


Jika sudah selesai, klik Accept.

Dalam contoh diatas, pada seksi Declination terdapat tanda tanya (?) ini disebabkan karena Walls yang dipergunakan dalam menyusun diktat ini tidak update karena Walls versi ini hanya mendukung Referensi Geografi sampai dengan tahun 2004 saja. Walls versi terbaru sudah mendukung referensi geografis mulai dari tahun 2005.

Tip & Trick

Search

Bila kita ingin melakukan pencarian klik kanan pada window data survey yang anda inginkan, lalu tekan Ctrl-F. Jika kita ingin melakukan terhadap salah satu vektor antar stasiun, misalnya antara 1B ke 1C. pada text box Find What, isikan 1B|1C. untuk menghasilkan garis vertikal ditengah 1B dan 1C, tekan Ctrl-Tab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trimakasih sudah mau Komentar