Pada tahun 1910 Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn va Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan naga menyerupai monster di pulau tersebut.
Laporan dari para anak buahnya tentang kadal raksasa ternyata bukan isapan jempol belaka. Steyn lantas membunuh salah satu komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.
Pesona Pulau Komodo yang indah menjadikan pulau ini layak untuk dikunjungi. Atraksi utama dari pulau ini adalah melihat dari dekat satu-satunya habitat asli dari salah satu hewan purba yang mampu bertahan selama tiga ratus juta tahun lamanya.
Perjalanan yang menegangkan dan mengasyikan akan Anda temui walaupun harus merogoh kocek lebih dalam sedikit, berikut ini beberapa alternatif jalan menuju Pulau Komodo. Sesampainya di Kupang, ibukota Provinsi NTT, Anda dapat naik pesawat menuju Ende, lalu perjalanan dilanjutkan selama sepuluh jam dengan menggunakan minibus menuju kota Labuhanbajo yang merupakan gerbang masuk menuju Pulau Komodo atau pilihan paling mudah untuk mencapai kawasan Labuan Bajo adalah menggunakan jalur penerbangan dari Bandara Ngurai Rai Denpasar Bali (tersedia 2-3 kali penerbangan Denpasar-Labuan Bajo setiap hari). Wisatawan juga bisa menggunakan rute penerbangan Kupang-Labuan Bajo meskipun layanan penerbangan ini hanya tersedia satu kali dalam seminggu.
Tersedia pula jalur laut, kapal feri dari Sape NTB siap mengantarakan Anda ke Labuanbajo atau bisa juga menggunakan kapal Pelni dari Pelabuhan Lembar, Lombok (1 kali dalam 2 minggu).
Dari Labuanbajo, kota yang terletak di bagian paling barat Pulau Flores ini perjalanan dilanjutkan menuju Pulau Komodo dengan speed boat sekitar dua jam. Setiap speed boat disewakan dengan harga satu juta rupiah pulang balik atau Anda bisa menggunakan kapal kayu yang lebih murah, tentu memakan waktu cukup lama.
Untuk masuk ke dalam kawasan tersebut setiap orang dikenakan biaya 15 dolar untuk wisatawan mancanegara dan 75 ribu rupiah untuk wisatawan lokal selama tiga hari.
Di pulau ini Anda bebas melihat dari dekat komodo yang merupakan spesies kadal terbesar di dunia dengan rata-rata panjang tubuhnya mencapai 3,13 meter dan beratnya mencapai 165 kg ini bebas berkeliaran.
Selain itu, Anda juga dapat menyaksikan berbagai aktivitas hewan langka ini, seperti perkawinan komodo yang terjadi antara bulan Mei hingga Agustus, komodo tengah menyantap rusa, kambing, babi dan menyaksikan komodo berjemur di jalanan dan di cabang pepohonan pada pagi hari.
Di Pulau Komodo hewan ini hidup dan berkembang biak dengan baik. Dan ancaman yang paling menakutkan adalah manusia, karena manusia biasa memburu rusa atau babi hutan, makanan kegemaran reptil ini. Sekarang, di pulau ini hanya terdapat sedikitnya seribu dua ratus ekor komodo. Selain di P Komodo, wisatawan dapat menemukan komodo di pulau lainnya yang masih tercakup dalam kawasan Taman Nasional Komodo yakni Pulau Rinca dan Pulau Padar, sehingga jumlah mereka keseluruhan menjadi sekitar 2500 ekor.
Pulau yang menjadi taman nasional ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Trimakasih sudah mau Komentar