![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2dfA4fq7UY-Bu9E4yCFZYOaO06XzYFQWCrOC3GsJVFwLP7aJio5r4N15UyzPqrzQis9B_88NHG6pfxSNBqzCo2UxEDLh_hJlSPNK0jlWJM7HTOIApsF0yjctQ0T13otJURbfDuFoygLKG/s320/P_20151206_203704_LL.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFLEg1Mrqpy0qa2qYsDvmmB0cZWnGhre_5-v-w2noVjQD617I07mflGZuqVh0hlC97dpYQaqIH7fl22NBpiC7U4pOxJu58-nISYw0sRlBgVPRcIzvaoC5SD3H38nX0wiFEy7k8t_xFV8_U/s320/P_20151206_210420.jpg)
Pembuangan sampah yang tidak diurus
dengan baik akan mengakibatkan masalah besar, karena penumpukan sampah atau
membuangnya sembarangan ke kawasan terbuka akan mengakibatkan pencemaran tanah
yang juga akan berdampak ke saluran air tanah. Demikian juga pembakaran sampah
akan mengakibatkan pencemaran udara, pembuangan sampah ke sungai akan
mengakibatkan pencemaran air, tersumbatnya saluran air dan banjir (Sicular
1989).
Para civitas akademika harusnya
paham tentang pengelolaaan sampah dan juga resikonya apabila hal tersebut tidak
dikelola dengan baik, bahkan negara pun sudah membuat aturan untuk
menanggulangi masalah tersebut. Undang-Undang
No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah jelas telah menjelaskan
larangan-larangan tentang sampah dan juga pengelolaannya, salah satu pasal yang
menarik adalah pasal 12(I) pada bagian kewajiban yang menjelaskan “Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah
tangga dan sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah
dengan cara yang berwawasan lingkungan”, hal tersebut cukup menjelaskan
kewajiban kita untuk membantu negara dan juga lingkungan sekitar kita untuk mewujudkan
lingkungan yang lebih baik. Terlepas dari hal diatas, bukankah lebih baik untuk
menciptakan lingkungan yang terbaik untuk kita daripada harus menunggu dan
mengharapkan orang lain untuk melakukannya.
Namun sangat-sangat disayangkan
ketika mahasiswa di kampus DEB SV terlihat tidak peduli dengan masalah sampah ini, walaupun saya tahu tidak
semuanya seperti itu. Hal ini mungkin pantas jika disebut ironi, ketika banyak
dari kita yang memiliki kemampuan cukup baik di bidang akademik justru seperti
telanjang sikapnya. Sangat disesalkan pula ketika tumpukan sampah yang dapat
langsung dibersihkan hanya dibiarkan menumpuk tanpa ada tindakan lebih lanjut.
Padahal ketika dicoba, ternyata untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut
hanya memerlukan waktu lebih kurang 30 menit dan cukup dengan 7 orang saja.
Padahal kita ketahui bersama bahwa peserta yang berpartisipasi di expo tersebut berkali lipat lebih banyak
dari itu.
Tapi yang terpenting adalah,
bagaimana kegiatan-kegiatan serupa tidak hanya berjalan baik ketika sedang
berlangsung, tapi juga sesudahnya, akan lebih baik ketika halaman kampus yang
digunakan untuk pelaksanaan expo dan
kegiatan lainnya tetap dijaga kebersihannya, bersih saat memulai dan bersih
pula saat selesai. Hal ini tentu saja bukan cuma berlaku untuk halaman kampus,
tapi juga seluruh lingkungan kampus DEB SV.
Sebagai mahasiswa kita bertanggung
jawab untuk menjaga lingkungan kampus kita bukan?
-IRG-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Trimakasih sudah mau Komentar