Hewan Endemik
Hai!!! Udah taukah kalian apa itu
hewan endemik? Hewan endemik adalah hewan-hewan yang hanya ditemukan di suatu
wilayah tersebut dan tidak ditemukan di
tempat lain. Bahkan tidak sedikit satwa endemik ini hanya ditemukan di satu
pulau atau wilayah tertentu saja.
Endemisme merupakan gejala yang
dialami oleh organisme untuk menjadi unik pada satu lokasi geografi tertentu,
seperti pulau, lungkang (niche), negara, atau zona ekologi tertentu. Untuk
dapat dikatakan endemik, spesies hewan harus ditemukan hanya di suatu tempat
tertentu dan tidak ditemukan di tempat lain. Sehingga hewan yang masuk daftar
endemik ini hanya dipunyai Indonesia saja.
Indonesia adalah negara dengan
endemisme (tingkat endemik) yang tinggi. Diperkirakan terdapat lebih dari 165
jenis mamalia, 397 jenis burung, lebih dari 150 reptilia, dan lebih dari 100
spesies ampibi yang tercatat endemik di Indonesia.
Sudah tahukah kalian daftar hewan
endemik yang ada di Indonesia? Berikut daftar hewan endemik yang ada di
Indonesia :
Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis)
endemik Sulawesi.
Anoa Dataran Rendah hewan endemik
Sulawesi
Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) di
Sulawesi.
Babirusa (Babyrousa babyrussa) di
Sulawesi.
Badak Bercula Satu atau badak jawa
(Rhinoceros sondaicus) di Jawa.
Badak Sumatra (Dicerorhinus
sumatrensis) endemik di Sumatera.
Bajing Palawan (Sundasciurus juvencus)
Bali dan Sumatera.
Bajing Tanah (Lariscus hosei) endemik
pulau Kalimantan.
Bajing Telinga Botol (Callosciurrus
adamsi) endemik Kalimantan.
Banteng Jawa (Bos javanicus javanicus)
hewan endemik Jawa dan Bali.
Bekantan atau Kera hidung panjang
(Nasalis larvatus) endemik Kalimantan.
Beruk Mentawai (Macaca pagensis)
endemik Kepulauan Mentawai.
Burung Anis sulawesi (Cataponera
turdoides) di Sulawesi.
Burung Beo Nias (Gracula religiosa
robusta) endemik pulau Nias, Sumatera.
Burung Elang Flores (Spizaetus floris)
endemik Flores.
Burung Bidadari Halmahera (Semioptera
wallacii) Halmahera, Maluku Utara.
Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)
di Jawa.
Burung Cendrawasih Botak (Cicinnurus
respublica); endemik pulau Waigeo, Raja Ampat, Papua.
Burung Celepuk Siau (Otus siaoensis)
pulau Siau, Sulawesi Utara.
Burung Cerek Jawa (Charadrius
javanicus) di Jawa.
Burung Kakatua Putih (Cacatua alba)
Maluku Utara.
Kakatua putih (Cacatua alba) endemik
Maluku Utara
Kakatua putih (Cacatua alba) endemik
Maluku Utara
Burung Madu Sangihe (Aethopyga
duyvenbodei) Sangihe, Sulawesi Utara.
Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di
Sulawesi.
Burung Rangkong (Buceros rhinoceros)
di Kalimantan.
Burung Sempidan Kalimantan (Lophura
bulweri) di Kalimantan.
Burung Trulek Jawa (Vanellus
macropterus) pulau Jawa.
Burung Tokhtor Kalimantan (Carpococcyx
radiceus) Kalimantan.
Burung Tokhtor Sumatera (Carpococcyx
viridis) di Sumatera.
Harimau Sumatera (Panthera tigris
sumatrae) di Sumatera.
Jalak bali (Leucopsar rothschild)
hewan endemik Bali.
Kadal Coklat Kalimantan (Lanthanotus
borneensis) di Kalimantan.
Kambing Hutan Sumatera (Capricornis
sumatraensis sumatraensis) di Sumatera.
Kancil Jawa (Tragulus javanicus)
endemik Jawa.
Kanguru Pohon Mantel Emas (Dendrolagus
pulcherrimus) di Papua.
Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius
unappendiculatus) di Papua.
Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti)
endemik Papua.
Katak Tanpa Paru-Paru (Barbourula
kalimantanensis) Kalimantan.
Kelelawar Berjenggot Coklat dan Ekor
Selubung (Taphozous achates) di Nusa Penida, Bali.
Kelinci belang sumatera (Nesolagus netscheri)
endemik Sumatera.
Kera Belanda (Nasalis larvatus) di
Kalimantan.
Kera hitam sulawesi (Macaca nigra)
endemik Sulawesi Utara.
Kodok Darah (Leptophryne cruentata)
endemik Jawa Barat.
Kodok Pohon Ungaran (Philautus
jacobsoni) endemik Jawa Tengah.
Komodo (Varanus komodoensis) di Nusa
Tenggara Timur (P. Komodo).
Kucing Bakau (Prionailurus bengalensis
javanensis) di Jawa.
Kucing Merah (Felis badia) endemik
pulau Kalimantan.
Kukang Jawa (Nycticebus javanicus)
pulau Jawa.
Kura-kura Berleher Ular (Chelodina mccordi)
di Pulau Rote, NTT.
Kuskus Beruang (Ailurops ursinus)
Sulawesi.
Kuskus Gebe (Phalanger alexandrae)
Pulau Gebe Maluku Utara.
Kuskus Matabiru (Phalanger matabiru)
Pulau Ternate dan Tidore Maluku.
Kuskus Kerdil (Strigocuscus
celebensis) endemik pulau Sulawesi.
Kuskus Obi (Phalanger rothschildi)
Pulau Obi Maluku.
Landak Jawa (Hystrix javanica) endemik
Jawa.
Landak Sumatera (Hystrix sumatrae)
endemik Sumatera.
Landak Kalimatan (Thecurus
crassispinis) endemik Kalimantan.
Lutung Dahi Putih (Presbytis frontata)
endemik Kalimantan.
Lutung jawa (Trachypithecus auratus)
endemik Jawa.
Lutung Merah (Presbytis rubicunda)
satwa endenik Kalimantan.
Macan Dahan (Neofelis diardi) endemik
Sumatera dan Kalimantan.
Macan Dahan hewan endemik Kalimantan
dan Sumatera
Macan Dahan hewan endemik Kalimantan
dan Sumatera
Macan tutul jawa (Panthera pardus
melas) di Jawa.
Monyet Ekor Babi (Simias concolor)
kepulauan Mentawai.
Musang Sulawesi (Macrogalidia
musschenbroeckii) di Sulawesi.
Orangutan sumatera (Pongo abelli) di
Sumatera.
Orang Utan Kalimantan (Pongo pygmaeus)
di Kalimantan.
Owa jawa (Hylobates moloch) fauna
endemik Jawa.
Owa-owa (Hyllobates muelleri) di
Kalimantan.
Rusa bawean (Axis kuhlii) endemik
pulau Bawean.
Rusa timor (Cervus timorensis) endemik
Bali, Irian Jaya.
Siamang (Hylobates syndactylus) di
Sumatera.
Surili (Presbytis comata) di Jawa.
Tarsius Bangka atau Mentilin (Tarsius
bancanus) di Sulawesi Utara.
Tarsius Peleng (Tarsius pelengensis)
pulau Peleng, Sulawesi.
Tarsius Pygmy atau Pygmy Tarsier
(Tarsius pumilus) Sulawesi.
Tarsius Sulawesi (Tarsius tarsier)
Sulawesi.
Tupai Mentawai (Tupaia chrysogaster)
Kepulauan Mentawai.
Orangutan
orangutan
Orangutan merupakan satwa endemik Indonesia yang tinggal di Pulau Sumatra (Pongo abelii) dan Kalimantan (Pongo pygmaeus). Hewan yang memiliki DNA yang 97% mirip
dengan manusia ini bisa hidup hingga 45 tahun. Orangutan tinggal di hutan
tropis dan rawa-rawa serta mengkonsumsi buah dan daun-daunan, kulit, bunga,
madu, serangga, tumbuhan merambat dan tunas dari tumbuhan. Jumlah orangutan
sumatra kini hanya ada sekitar 12.000 dan orangutan kalimantan sekitar 23.000.
Keberadaannya kian terancam akibat perubahan fungsi hutan menjadi ladang atau
perkebunan. Mereka juga terancam perburuan.
Bekantan
bekantan
Hewan yang menjadi maskot Dunia Fantasi ini merupakan satwa endemik
Kalimantan. Bekantan (nasalis larvatus) memiliki bentuk
hidung yang khas sehingga sering dijuluki monyet belanda. Bekantan senang hidup
di dekat wilayah berair di dekat muara sungai atau hutan bakau. Tinggal di
dekat sungai berarti bekantan harus waspada agar tidak dimangsa buaya. Namun,
ancaman terbesar bagi bekantan bukanlah buaya, namun justru manusia. Populasi
bekantan kini semakin berkurang gara-gara perambahan hutan mangrove.IUCN (World Conservation Union) telah mengklasifikasikan
bekantan sebagai satwa langka yang sangat terancam kelestariannya.
Jalak Bali
jalak
bali
Jalak bali (Leucopsarrothschildi) atau curik
bali pertama kali ditemukan oleh Dr. Baron Stressmann, kolektor burung asal
Inggris saat ia berkunjung ke Bali pada tahun 1911. Pada tahun 1912, Walter
Rothschild, pakar hewan dari Inggris mempublikasikan Jalak Bali ini ke dunia.
Jalak bali memiliki ukuran tubuh sekitar 25 cm, sayap berwarna hitam dan bulu
putih. Paruhnya runcing dan terdapat warna biru terang pada bagian matanya.
Keindahannya menjadikan satwa endemik Pulau Bali ini menjadi incaran para
kolektor. Burung itu sangat terancam kepunahannya. Bahkan pada tahun 2005
sempat tersisa lima ekor saja. Untunglah pemerintah segera mengambil inisiatif
untuk mencegah kepunahannya. Di tahun 2008 jumlahnya diperkirakan meningkat
menjadi 50 ekor setelah dipelihara di taman nasional.
Burung maleo Sulawesi
burung
maleo
Burung Maleo (Macrocephalon maleo) merupakan
hewan endemik Sulawesi. Burung maleo sekilas mirip dengan ayam. Ukuran tubuhnya
besar, besar di bagian tubuhnya dan mengecil di bagian kepalanya, warnanya
dominan hitam dengan bagian dada berwarna putih. Kakinya yang berkuku dan
berselaput berfungsi untuk menggaruk tanah. Ciri khas utama dari burung maleo
ini adalah batok kepalanya yang hitam mengkilat. Burung maleo adalah makhluk
yang setia karena ia melewatkan seumur hidupnya hanya dengan satu pasangan
saja. Burung maleo kini semakin terancam kepunahannya karena perburuan oleh
manusia. Ditambah ada adat istiadat masyarakat setempat untuk mengubur telur
maleo pada saat mendirikan rumah dengan harapan rumahnya akan berdiri kokoh dan
berumur panjang.
Anoa
Anoa
dataran rendah
anoa pegunungan
Anoa merupakan satwa endemik Sulawesi yang juga menjadi maskot Sulawesi
Tenggara. Ada dua jenis anoa yaitu anoa pegunungan (Bubalus
quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis).
Anoa pegunungan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan anoa dataran
rendah. Anoa memiliki penampilan yang mirip kerbau ukuran kecil. Anoa tinggal
di dalam hutan dan memiliki sifat agresif sehingga tidak cocok untuk menjadi
hewan ternak. Anoa merupakan herbivora dan makanannya adalah pakis, rumput,
tunas pohon, buah-buahan yang jatuh, dan jenis umbi-umbian. Sejak tahun 1960-an
anoa berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang
dari 5000 ekor anoa yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil
kulitnya, tanduknya dan dagingnya.
Hiu karpet berbintik
Hiu
karpet berbintik
Hiu karpet berbintik? Hmmm… lucu ya namanya. Hiu karpet berbintik (emiscyllium freycineti) merupakan satwa endemik
Indonesia yang hanya terdapat di perairan Raja Ampat, Papua. Hiu karpet berbintik
ini memiliki pola kulit yang mirip dengan macan tutul yang berbintik-bintik
coklat berbentuk heksagonal. Mereka hidup di perairan laut yang dangkal, dengan
pasir, terumbu karang, dan rumput laut yang lebat untuk berkamuflase. Hiu
karpet berbintik kini terancam kepunahannya.
7. Kanguru Pohon Mantel Emas
Kanguru
pohon mantel emas
Kanguru pohon mantel emas (Dendrolagus pulcherrimus)
adalah sejenis kanguru pohon yang merupakan hewan endemik di hutan pegunungan
Pulau Irian. Hewan ini memiliki rambut-rambut halus pendek berwarna coklat muda
dengan leher, pipi, dan kaki yang berwarna kekuningan. Ekornya panjang dengan
lingkaran-lingkaran berwarna terang. Kanguru pohon mantel-emas merupakan salah
satu jenis kanguru pohon yang paling terancam kepunahannya di antara semua
kanguru pohon. Spesies ini telah punah di sebagian besar daerah habitat
aslinya.
Babirusa
babirusa
Hewan yang tampangnya agak seram ini hanya terdapat di sekitar Sulawesi,
Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitat babirusa (Babyrousa babirussa) banyak terdapat di hutan hujan
tropis. Makanan babirusa adalah buah-buahan dan tumbuhan. Babirusa mencari
makanan pada malam hari untuk menghindari binatang buas yang sering menyerang.
Babirusa sering diburu dan dibunuh oleh penduduk setempat karena merusak lahan
pertanian dan perkebunan. Saat ini, jumlah babirusa diperkirakan tinggal 4000
ekor dan hanya ada di Indonesia. Sejak tahun 1996, IUCN dan CITES
mengkategorikan babirusa sebagai hewan langka dan dilindungi.
Harimau Sumatra
Harimau
sumatera
Harimau Sumatra (panther tigris sumatrae) merupakan
harimau yang terkecil di antara spesiesnya. Harimau sumatra jantan memiliki
panjang sekitar 2,5 meter dan berat sekitar 140 kg, sementara harimau sumatra
betina memiliki panjang sekitar 1,9 meter dengan berat sekitar 91 kg. Saat ini
hanya ada sekitar 400-500 ekor di cagar alam dan taman-taman nasional Sumatra
dan sekitar 250 ekor lagi tersebar di kebun binatang di berbagai belahan dunia.
Harimau sumatra terancam kehilangan habitatnya. Mereka sering tersesat memasuki
wilayah manusia saat mencari makanan sehingga akhirnya dibunuh oleh manusia.
Harimau sumatra pun mengalami ancaman perburuan. IUCN mengkategorikan harimau
sumatra sebagai satwa kritis terancam punah.
Lutung Jawa
lutung
jawa
Lutung jawa (Trachypithecus auratus) merupakan
lutung asli (endemik) Indonesia, Lutung jawa terdiri dari dua sub spesies,
yaitu Trachypithecus auratus auratus dan Trachypithecus auratus mauritius. Subspesies Trachypithecus auratus auratus terdapat di Jawa Timur,
Bali, Lombok, Palau Sempu, dan Nusa Barung. Subspesies yang kedua, Trachypithecus auratus mauritius dijumpai terbatas
di Jawa Barat dan Banten, termasuk di Muara Gembong. Habitat asli lutung jawa
di Muara Gembong ini sangat memprihatinkan. Hutan bakau yang menjadi habitat
lutung dipenuhi sampah-sampah plastik yang berasal dari arah Jakarta. Bila
kawasan hutan bakau rusak, itu berarti keberadaan lutung pun terancam karena
makanan lutung adalah pucuk-pucuk dahan dan buah tanaman mangrove.
Klikers,
itulah 10 satwa endemik asli Indonesia yang harus kita lindungi dari kepunahan.
Tentu saja masih banyak hewan endemik Indonesia lainnya yang juga terancam.
Butuh kesadaran dari kita bersama untuk turut menjaga kelestarian satwa-satwa
tersebut. Apalagi kepunahan mereka kerap dikarenakan ulah manusia yang membunuh
mereka ataupun “mencuri” habitat mereka. Mari kita ikut melestarikan satwa
langka di bumi Indonesia.
sumber : https://alamendah.org/2011/02/01/daftar-hewan-endemik-indonesia/
http://www.klikhotel.com/blog/10-satwa-endemik-indonesia-yang-harus-kita-lindungi/